PENGARUH MUSIM
TERHADAP PERTUMBUHAN PUCUK DAUN TEH

Disusun Oleh :
Kelompok III
SRI SUMINASTRI
NIS :
SHOFA FAUZIAH N
NIS :
SUNDANIAWATI S
NIS : 708.10.024
MADRASAH ALIYAH NEGERI CIJANTUNG
PROGRAM ILMU PENGETAHUAN ALAM
CIAMIS 2010 M / 1431 H
PENGARUH MUSIM
TERHADAP PERTUMBUHAN PUCUK DAUN TEH
Disusun
Oleh:
Kelompok
III Program IPA
SRI
SUMINASTRI
NIS :
SHOFA
FAUZIAH N
NIS :
SUNDANIAWATI
S
NIS : 708.10.024
Menyetujui
:
Pembimbing Kelompok III
ASEP SULAEMAN,S.Pd
NIS :
Kepala MAN Cijantung
Wali Kelas XII IPA 1
H.HOLIL ROHMAN,Drs IJOH,S.Pd
NIP : 150 235 990
NIP : 132 148 750
KATA PENGANTAR
Puji beserta syukur penulis
panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia, taufik,
dan hidayah-Nya. Sholawat beserta salam semoga tercurahkan kepada baginda rasul
Muhammad SAW yang telah memberikan tuntunan kepada seluruh umatnya untuk selalu
berfikir dan membaca yang tersurat maupun yang tersirat.
Alhamdilillah dengan rahmat dan
petunjuk-Nya laporan ini dapat penulis selesaikan sebagai salah satu syarat
untuk mengikuti Ujian Nasional.
Selanjutnya ucapan terima kasih
penulis sampaikan kepada :
- H.Holil Rohman,Drs selaku kepala MAN Cijantung
- Asep Sulaeman,S.Pd selaku pembimbing dalam penyusunan laporan ini
- Ijoh,S.Pd selaku wali kelas XII IPA 1
- Seluruh dewan guru dan staf tata usaha MAN Cijantung
- Ayah dan Ibu yang telah memberikan dorongan moril dan materil
- Kakak, adik, teman-teman dan semua pihak yang telah rela memberi bantuan sehingga penyusunan laporan ini dapat diselesaikan
Harapan penulis,
semoga laporan ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi
pihak-pihak yang memerlukannya.
Tiada gading
yang tak retak, demikian juga laporan ini yang masih jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu, penulis mohon maaf atas segala kekurangan dalam penulisan laporan
ini.
Cijeungjing, Pebruari 2010
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
1.2 Identifikasi
Masalah
1.3 Tujuan
Penelitian
1.4 Metode
Penelitian
1.5 Lokasi
Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karakteristik Tumbuhan The
2.2 Klasifikasi Musim Indonesia
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Pengaruh Musim Terhadap
Pertumbuhan Pucuk Daun The
BAB IV PENUTUP
4.1 Simpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teh merupakan salah satu minuman yang
sangat populer di dunia. Teh dibuat dari daun pucuk muda tanaman teh ( Camelia sinensis L-kuntze ). Selain
minuman yang menyegarkan, teh telah lama diyakini memiliki khasiat bagi
kesehatan tubuh. Teh merupakan minuman yang universal yang bisa dikonsumsi oleh
semua kalangan masyarakat.
Teh meruapakan salah satu komoditi
ekspor Indonesia.
Selain cita rasa yang khas, teh Indonesia
memiliki kualitas lebih baik dibanding negara-negara lain. Salah satu faktor
pendukung hal tersebut karena Indonesia
terletak di wilayah iklim tropis yang hanya memiliki dua musim yaitu musim
hujan dan musim kemarau.
Pokok
pemikiran dalam pemaparan di atas melatarbelakangi penuls memilih judul PENGARUH MUSIM TERHADAP PERTUMBUHAN PUCUK DAUN TEH
untuk laporan
ini. Oleh karena itu, penulis akan mencoba memaparkan beberapa hal yang
mempunyai korelasi dengan judul di atas.
1.2 Identifikasi Masalah
Langkah untuk mempermudah pemaparan
dan pemahaman laporan ini, maka penulis membatasi masalah yang akan dipaparkan.
Masalah-masalah tersebut diantaranya :
1)
Bagaimana karakteristik daun teh?
2)
Bagaimana pengaruh perbandingan
musim terhadap kualitas daun teh?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dan penulisan
laporan ini yaitu :
1)
Untuk mengetahui karakteristik
daun teh.
2)
Untuk mengetahui pengaruh
perbandingan musim terhadap kualitas daun teh.
1.3 Metode Penelitian
Metode yang digunakan penulis
dalam penyusunan laporan ini yaitu :
1)
Wawancara
Metode ini dilaksanakan dengan
bertanya kepada narasumber yang mengetahui banyak tentang hal-hal yang ada
korelasinya dengan judul laporan ini.
2)
Observasi
Metode ini dilaksanakan dengan
melihat langsung pada objek yang diteliti, seperti PT.P Nusantara VIII
Rancabali-Bandung pada tanggal 19 Januari 2010.
3)
Kepustakaan
Metode ini dilakukan penulis untuk
mengambil data-data dan informasi dari beberapa buku.
4)
Study internet
Metode ini dilakukan penulis dengan
mengambil data-data dan informasi dari berbagai sumber di internet.
5)
Dokumentasi
Metode ini dilakukan penulis
dengan mengambil gambar-gambar dari objek yang diteliti.
1.5 Lokasi Penelitian
Perkebunan rancabali terletak di
Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung, 18 Km ke
arah selatan, atau 50 Km dari Bandung.
Daerah ini terletak di ketinggian 1628 m diatas permukaan laut. Rancabali
memiliki 2 komoditi usaha, yaitu the dan kina dengan areal produktif seluas
1550 Ha berada di kaki Gunung Patuha. Perkebunan Rancabali memiliki dua buah
pabrik, pabrik teh Orthodoks dan CTC.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karakteristik Tumbuhan Teh
Teh ( Camelia sinensis ), berasal dari daratan Asia
selatan dan tenggara, namun sekarang telah dibudidayakan di seluruh dunia, baik
di daerah tropis maupun subtropis. Tumbuhan ini nyaris merupakan yang selalu
hijau yang tumbuh pada ketinggian 2000 meter dari permukaan laut. Tumbuhan ini
merupakan perdu atau pohon kecil yang biasanya dipangkan untuk dibudidayakan
untuk dipanen daunnya.ia memiliki akar tunggang yang kuat. Bunganya
kuning-putih berdiamater 2,5-4 Cm dengan 7-8 petal.
Tumbuhan teh menyukai curah hujan
yang teratur dan tanah yang cepat kering. Teh tumbuh lebih lambat di daerah
yang lebih tinggi, dan hal itu menghasilkan tehkualitas baik. Daun teh berbau
khas dan aromatik, rasanya sedikit sepet, adapun tentang uraian bentuk fisiknya
adalah sebagai berikut :
1.
Helai-helai daun dapat dikatakan
cukup tebal, kaku, berbentuk sudip memanjang.
2.
Permukaan daun bagian atas
mengkilat. Pada daun muda permukaan bawahnya berambut, sedangkan yang sudah tua
menjadi licin.
3.
Tepi daun bergerigi.
Daunnya memiliki panjang 4-15
Cm, dan lebar 2-5 Cm. daun segar mengandung kafein sekitar 4%. Daun muda yang
berwarna hijau muda lebih disukai untuk produksi teh, daun-daun itu mempunyai
rambut-rambut pendek putih di bagian bawah daun. Daun tua berwarna gelap dengan
umur yang berbeda menghasilkan kualitas teh yang berbeda-beda, karena komposisi
kimianya yang berbeda. Biasanya, pucuk dan dua hingga tiga daun pertama dipanen
untuk pemprosesan. Pemetikan dengan tangan diulang setiap dua minggu.
2.2 Klasifikasi
musim Indonesia
2.2.1 Musim Hujan
Musim hujan adalah musim
dengan ciri meningkatnya curan hujan di suatu wilayah dibandingkan biasanya
dalam jangka waktu tertentu secara bertahap. Musim hujan hanya dikenal di
wilwyah dengan iklim tropis. Secara teknis meteorologi, musim hujan dianggap
mulai terjadi apabila curah hujan dalam tiga dasaian berturut-turut telah
melebihi 100 mm per meter persegi per dasarian dan terus berlanjut. Apabila hal
ini belum terpenuhi namun curah hujan telah tinggi kondisinya dianggap sebagai
peralihan musim (pancaroba).
Di daerah tropis, musim
hujan bergantian dengan musim kemarau ( musim kering ) dan sangat dipengaruhi
oleh pergerakan semu matahari tahunan. Pergerakan matahari mengubah peta suhu
udara dari permukaan tanah dan samudera. Pada gilirannya perbedaan suhu akan
mengubah konsentrasi uap air di udara.
Biasanya musim hujan terjadi pada bagian bumi yang tengah mengalami posisi
zenith peredaran semu matahari. Di Indonesia terjadi pada bulan Oktober –
April.
2.2.2 Musim Kemarau
Musim kemarau adalah musim
di daerah tropis yang dipengaruhi oleh sistem muson. Musim kemarau dikenal pula
sebagai musim kering. Untuk dapat disebut musim kemarau, curah hujan perbulan
harus dibawah 60 mm perbulan (20 mm per dasarian) selama tiga dasarian
berturut-turut. Wilayah tropika di Asia Tenggara dan Asia Selatan, Australia
bagian timur laut, Afrika, dan sebagian Amerika Selatan mengalami musim ini.
Musim kemarau adalah pasangan dari musim penghujan dalam wilayah dwi musim.
Di Indonesia, musim kemarau terjadi
pada bulan April hingga Oktober. Gejala ENSO dikenal dapat memperpanjang durasi
musim ini sehingga mengakibatkan kekeringan berkepanjangan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Pemaparan hasil penelitian dapat
penulis simpulkan bahwa teh merupakan salah satu komoditi terbaik Indonesia.
Dengan pendukung salah satunya berupa curah hujan yang teratur. Karena Indonesia
merupakan salah satu negara yang beriklim tropis, dengan dua musim yaitu musim
hujan dan musim kemarau, maka intensitas produksi the pun teratur.
The kualitas terbaik dapat
dihasilkan pada musim kemarau. Hal ini dikarenakan kadar air yang terkandung
dalam the sedikit, sehingga mempermudah proses pelayuan. Hanya saja pada musim
ini produksi the jauh menurun sedangkan pada musim hujan hasil petik pucuk teh
melimpah. Tetapi pucuk teh yang dipetik pada musim hujan banyak menmgandung
kandungan air sehingga memperlambat proses pelayuan. Selain itu pada musim
hujan banyak hama-hama yang menempel pada daun the sehingga harus dilakukan
upaya sterilisasi (membersihkan dari penyakit dan hama).
4.2 Saran
- Semoga laporan yang berjudul
PENGARUH MUSIM TERHADAP PERTUMBUHAN PUCUK DAUN TEH ini bisa menjadi motifasi
bagi kami khususnya, dan umumnya bagi siswa-sisi MAN Cijantung.
0 Comments