Laporan Akhir praktikum Fisika
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM
PERCOBAAN II HUKUM OHM
Tanggal Percobaan: Selasa, 22 Maret 2011
Waktu Percobaan: 09:30-11:30 WIB
OLEH:
Sundaniawati Safitri 1110016200010
Dana Adrian Saputra 1110016200011
Ayu Koeswardani 1110016200025
Mardiana 1110016200032
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2011
PERCOBAAN II
HUKUM OHM
TUJUAN
PERCOBAAN
Menentukan besarnya harga hambatan dalam yang dimiliki suatu
baterai dengan menggunakan baterai yang ada dalam percobaan, multimeter, dan
sebuah beban.
LANDASAN
TEORITIK
Hambatan dalam baterai adalah suatu
hambatan yang dimiliki dan memang berada di dalam baterai itu sendiri. Hambatan
dalam baterai juga merupakan suatu
halangan yang selalu ada untuk muatan yang mengalir bebas di dalam elektrolit
antara elektroda-elektroda baterai.
Ketika arus ditarik dari baterai,
tegangan antara terminal positif dan negative turun dari ggl nya atau menjadi
tidak konstan. Hal ini disebabkan oleh reaksi kimia pada baterai yang tidak
dapat memasok muatan dengan cukup cepat. Untuk mempertahankan ggl
penuh, muatan –muatan yang mengalir
bebas selalu mengalami hambatan. Artinya, dalam baterai itu sendiri terdapat
hambatan yang disebut hambatan dalam baterai. Oleh karena itu, baterai
sebenarnya dapat dianggap sebagai sebuah baterai ideal dengan ggl yang disusun
seri terhadap hambatan. Vab adalah tegangan jepit, yang juga merupakan tegangan
luar iR.
Ggl atau gaya gerak listrik berarti
beda potensial antara terminal sumber, bila tidak ada arus yang mengalir ke
rangkaian luar. Istilah ggl sebenarnya tidak cocok dalam hal kelistrikan ini
karena dalam listrik tidak mempunyai stuan newton sehingga orang-orang sering
menyebutnya ggl saja. Berikut ini adalah persamaan matematis untuk menentukan
hambatan dalam baterai :
Sehingga,
diperoleh persamaan untuk menetukan besarnya hambatan dalam baterai adalah :
Keterangan
:
= ggl
baterai (V)
V
= tegangan jepit (V)
I = arus listrik (ampere)
= hambatan
dalam baterai (Ohm, Ω)
Rangkaian terbuka adalah suatu rangkaian listrik yang memiliki
ujung-ujung rangkaian. Rangkaian tertutup adalah suatu rangkaian listrik yang
tidak memiliki ujung rangkaian, arus listrik (I) , terus mengalir hingga
tegangan (V) habis.
Arus listrik dalam sebuah rangkaian tidak dapat mengalir melalui
rangkaian terbuka, maupun secara internal di dalam sebuah baterai sekalipun.
Arus listrik hanya dapat mengalir pada suatu loop tertutup yang di dalamnya
terdapat sebuah sumber tegangan. Arus listrik akan mengalir melalui kawat
penghantar, beban (hambatan pada rangkaian), dan hambatan yang ada dalam
baterai itu sendiri.
ALAT
DAN BAHAN
Alat dan bahn yang digunakan dalam percobaan hambatan dalam baterai
adalah sebagai berikut:
·
Baterai
ukuran D 2
buah
·
Pemegang
baterai 2
buah
·
Saklar
satu pole, satu jalur 1 buah
·
Lampu
2,5 volt 1
buah
·
Pemegang
lampu 1
buah
·
Multimeter
digital 2
buah
·
Penjepit
buaya 4
buah
·
Kabel
penghubung 8
buah
·
Catu
daya 1
buah
GAMBAR
PERCOBAAN
Baterai Saklar Lampu
Penjepit Buaya Kabel Pernghubung Multimeter
Catu daya dengan multitester
Rangkaian dua baterai seri
Rangkaian catu daya dengan
saklar
rangkaian catu daya dengan saklar
ket : rangkaian 2 baterai paralel
PROSEDUR
PERCOBAAN
1.
Menyiapkan
semua alat dan bahan yang diperlukan
2.
Pengukuran
untuk menentukan harga hambatan dalam baterai dengan menggunakan sumber listrik
catu daya (besar tegangan 2 Volt) adalah sebagai berikut:
a.
Mengukur
besar ggl (E) dari catu daya dengan besar tegangan 2 Volt, dengan cara:
1)
Merangkai
rangkaian listrik seperti yang tertera pada gambar percobaan.
2)
Menghubungkan
catu daya ke sumber listrik, dan memutar penu juk tegangan pada catu daya ke
arah 2 Volt.
3)
Memutar
selector pada multitester ke arah V-- untuk pengukuran tegangan listrik.
4)
Meng-on-kan
catu daya dan saklar lalu melihat besar voltase yang ditampilkan multimeter.
5)
Melakukan
percobaan ini sebanyak 5 kali.
b.
Mengukur
besar voltase (V), dengan cara:
1)
Merangkai
rangkaian listrik seperti yang tertera pada gambar percobaan.
2)
Meng-on-kan
catu daya yang telah terhubung ke sumber listrik dan menunjukkan besar tegangan
2 V dan juga meng-on-kan saklar. serta selector pada multimeter masih menunjuk
ke arah V--
3)
Melihat
dan mencatat besar voltase yang ditampilkan multimeter.
4)
Melakukannya
sebanyak 5 kali percobaan.
c.
Mengukur
besar kuat arus listrik (I), dengan cara:
1)
Merangkai
rangkaian listrik seperti pada gambar percobaan.
2)
Memutar
selector pada multimeter ke arah A (Amperemeter).
3)
Meng-on-kan
catu daya dan saklar, serta melihat dan mencatat besar kuat arus yang
ditampilkan multimeter.
4)
Melakukannya
sebanyak 5 kali percobaan.
3.
Melakukan
pengukuran untuk menentukan harga hambatan dalam baterai dengan menggunakan
sumber listrik dua baterai yang disusun seri adalah sebagai berikut:
a. Mengukur besar ggl (E), dengan cara:
1)
Merangkai
rangkaian listrik seperti pada gambar percobaan.
2)
Memutar
selector pada multimeter ke arah V-- untuk pengukuran tegangan ggl.
3)
Meng-on-kan
saklar lalu melihat besar tegangan yang terlihat pada multimeter.
4)
Melakukan
sebanyak 5 kali percobaan.
b. Mengukur besar voltase (V) rangkaian dengan
cara:
1)
Merangkai
rangkaian seperti pada gambar percobaan.
2)
Multimeter
masih berfungsi sebagai voltmeter. Lalu meng-on-kan saklar dan melihat serta
mencatat besar tagangan (V) yang ditampilkan multimeter.
3)
Melakukan
percobaan sebanyak 5 kali.
c. Mengukur
kuat arus listrik dengan cara:
1)
Membuat
rangkaian seperti yang ada pada gambar percobaan.
2)
Memutar
selector pada multimeter ke arah A (Amperemeter).
3)
Meng-on-kan
saklar lalu melihat dan mencatat besar kuat arus yang ditampilkan multimeter.
4)
Melakukan
percobaan sebanyak 5 kali.
4.
Melakukan
pengukuran untuk menentukan harga hambatan dalam baterai dengan menggunakan
sumber listrik dua baterai yang disusun paralel adalah sebagai berikut:
a. Mengukur besar ggl (E), dengan cara:
1)
Merangkai
rangkaian listrik seperti pada gambar percobaan.
2)
Memutar
selector pada multimeter ke arah V-- untuk pengukuran tegangan ggl.
3)
Meng-on-kan
saklar lalu melihat besar tegangan yang terlihat pada multimeter.
4)
Melakukan
sebanyak 5 kali percobaan.
b. Mengukur besar voltase (V) rangkaian dengan
cara:
1)
Merangkai
rangkaian seperti pada gambar percobaan.
2)
Multimeter
masih berfungsi sebagai voltmeter. Lalu meng-on-kan saklar dan melihat serta
mencatat besar tagangan (V) yang ditampilkan multimeter.
3)
Melakukan
percobaan sebanyak 5 kali.
c. Mengukur kuat arus listrik (A) dengan cara:
1)
Membuat
rangkaian seperti yang ada pada gambar percobaan.
2)
Memutar
selector pada multimeter ke arah A (Amperemeter).
3)
Meng-on-kan
saklar lalu melihat dan mencatat besar kuat arus yang ditampilkan multimeter.
4)
Melakukan
percobaan sebanyak 5 kali.
DATA PERCOBAAN
DAN PENGOLAHANNYA
TABEL 1
Pengukuran untuk Catu daya dengan besar voltase 2 V
No
|
E
(Volt)
|
V
(Volt)
|
I
( ampere )
|
(Ω)
|
1
|
2,36
|
2,00
|
0,35
|
0,86
|
2
|
2,31
|
2,02
|
0,36
|
0,81
|
3
|
2,32
|
2,03
|
0,36
|
0,81
|
4
|
2,32
|
1,93
|
0,37
|
1,05
|
5
|
2,32
|
2,03
|
0,37
|
0,78
|
Harga rata-rata
=
=
=
0,86 Ω
TABEL 2
Pengukuran untuk dua baterai yang disusun
secara seri
No
|
E
(Volt)
|
V
(Volt)
|
I
(ampere)
|
(Ω)
|
1
|
2,94
|
1,86
|
0,40
|
2,70
|
2
|
2,94
|
1,92
|
0,43
|
2,37
|
3
|
2,94
|
1,96
|
0,43
|
2,27
|
4
|
2,94
|
1,98
|
0,43
|
2,23
|
5
|
2,94
|
1,87
|
0,43
|
2,49
|
Harga rata-rata
=
=
=
2,412 Ω
TABEL 3
Pengukuran untuk dua baterai yang disusun
secara paralel
No
|
E
(Volt)
|
V
(Volt)
|
I
(ampere)
|
(Ω)
|
1
|
1,43
|
0,68
|
0,27
|
2,78
|
2
|
1,41
|
0,77
|
0,25
|
2,56
|
3
|
1,39
|
0,82
|
0,30
|
1,90
|
4
|
1,42
|
0,84
|
0,30
|
1,93
|
5
|
1,42
|
0,89
|
0,30
|
1,77
|
Harga rata-rata
=
=
=
2,19 Ω
ANALISA DATA
Berdasarkan data percobaan diperoleh, dapat dilihat nilai ggl
catu daya lebih besar dari tegangan yang di
setting yaitu 2volt. Hal ini dapat dikarenakan catu daya dibuat memang untuk
menghasilkan tegangan yang sesuai dengan apa yang telah di setting. Akan tetapi
catu daya tetap memiliki hambatan dalam walaupun bernilai kecil. Sedangkan
nilai ggl pada dua baterai baik yang disusun seri maupun paralel selalu lebih
kecil dari tegangan yang dapat kita hitung.
Masing-masing baterai memiliki voltase 1,5 v, sehingga besar 3 v
untuk rangkaian seri dan 1,5 v untuk rangkaian paralel. Nilai ggl yang selalu
lebih kecil itu disebabkan karena adanya hambatan dalam baterai itu sendiri .
kemudian nilai v untuk rangkaian dari ketiga percobaan itu selalu lebih kecil
lagi dari pada ggl nya. Hal itu berarti lampu dan komponen lainnya dalam
rangkaian juga menjadi hambatan, sehingga didapat hasil yang seperti itu.
Dari hasil pengamatan juga dapat dilihat, bahwa nilai hambatan
dalam terbesar di hasilkan oleh rangkaian dua baterai yang disusun seri dengan
rata-rata sebesar 2,412 ohm. Sedangkan hambatran dalam terkecil di hasilkan
dari rangkaian yang menggunakan catu daya sebagai sumber tegangan, yaitu 0,862
ohm. Tetapi jika hanya diperhatikan rangkaian yang menggunakan sumber tegangan
dari baterai saja. Maka dua baterai yang disusun paralel lah yang memiliki
hambatan dalam terkecil, yaitu 2,19 ohm.
PERTANYAAN PASCA PRAKTIKUM
1. Bagaimanakah harga rata-rata
untuk ketiga
keadaan baterai (satu baterai; dua baterai disusun secara seri; dua baterai disusun nsecara
paralel)
2. Susunan baterai yang
memilikinhambatan dalam terbesar adalah……. Kemukakan factor-faktor penyebabnya?
3. Susunan baterai yang memiliki
hambatan dalam terkecil adalah……. Kemukakan factor-faktor penyebabnya?
4. GGL terrbesar dihasilkan oleh
susunan baterai yang bagaimana……. Kemukakan factor-faktor penyebabnya?
JAWABAN PASCA
PRAKTIKUM
1. Dari hasil percobaan diperoleh
harga rata-rata hambatan dalam (rd)
adalah :
·
Untuk
catu daya sebesar 0,862 ohm
·
Untuk
dua baterai yang disusun seri sebesar 2,412 ohm.
·
Untuk
dua baterai yang disusun paralel sebesar 2,910 ohm
Dari
data tersebut yang memiliki hambatan dalam terbesar adalah dua baterai yang
disusun seri, sedangkan yang memiliki hambatan dalam terkecil adalah catu daya.
Akan tatapi, jika hanya sumber tegangan dari baterai saja ynag diperhatikan
(tidak memperhatikan catu daya). Maka yang memiliki hambatan dalam terkecil
adalah dua baterai yang disusun paralel .
2.
susun baterai yang memiliki hambatan dalam terbesar adalah rangkaian
seri dua baterai. Hal ini disebabkan
oleh beberapa faktor, diantaranya :
·
Pada
rangkaian seri jumlah hambatan total di dapat dengan cara menjumlahkan langsung
nilai tiap-tiap hambatannya. Sehingga R = R1 + R2 sehingga diperoleh hambatan
dalam yang lebih besar.
·
Karena
pada rangkaian seri setiap kutub dari kedua baterai dihubungkan secara kontak
langsung sehingga seolah-olah baterai
menjadi satu dan menjadi lebih panjang sehingga hambatan dalamnya pun semakin
besar.
·
Karena
pada percobaan juga digunakan pemegang baterai, sehingga juga membuat hambatan
semakin besar.
3. Jika hanya baterai yang di
bandingkan dalam hal ini, maka susun baterai yang memiliki hambatan dalam
terkecil terdapat dua baterai yang disusun paralel. Hal ini dapat disebabkan
karena :
·
hambatan
total dari rangkaian paralel dapat dihitung melalui penjumlahan dari setiap 1/r
komponen hambatan. Dalam percobaan ini adalah 1/r total = 1/r1 + 1/r2 sehingga
hambatan dalam yang di peroleh bernilai kecil.
·
Karena
pada susunan paralel kutub dari kedua baterai tidak dihubungkan secara kontak
langsung, sehingga kedua baterai tetap menjadi satu kesatuan dab hanya di
sambungkan dengan kabel. Itu juga membuat hambatan dalam bernilai kecil, akan
tetapi jika catu daya ikut di bandingkan, maka catu dayalah yang mempunyai
hambatan dalam terkecil. Hal ini mungkin terjaid karena catu daya sudah di
setting agar dapat menghasilkan tegangan yang sesuai dengan angka yang tecantum
pada catu daya itu. Sehingga hambatan dalamnya mempunyai nilai kecil .
4. ggl terbesar dihasilkan oleh dua
baterai yang disusun seri. Adapun faktor penyebabnya diantara lain :
·
Tegangan
dalam rangkaian seri dapat dihitung dengan cara penjumlahan langsung dari
setiap komponennya.
V total = v1 +
v2
·
Karena
kedua baterai dihubungkan secara kontak langsung, sehingga dua baterai itu
seolah-olah menjadi satu kesatuan dan ggl nya pun semakin besar. Setiap baterai
memiliki voltase 1,5 volt. Jadi dua baterai disuse seri memiliki voltase 3
volt.
KESIMPULAN
1. Hambatan dalam terbesar di hasilkan oleh dua baterai
disusun seri, dengan rta-ratanya sebesar 2,412 ohm.
2. Hambatan dalam terkecil
dihasilkan oleh catu daya, dengan rata-ratanya 0,862 ohm, tetapi jika hanya
baterai yang di badingkan, maka dua baterai disusun paralel memiliki hambatan
dalam terkecil, dengan rata-ratanya 2,190 ohm.
3. Hasil percobaan sesuai dengan
landasan teori. Karenqa hambatan dalam dua baterai yang disusun seri lebih
besar dari hambatan dalam dua baterai disusun paralel.
4. Ggl terbesar di hasilkan oleh dua
baterai disusun seri dengan rata-rata 2,94 v.
5. Ggl terkecil dihasilkan oleh dua
baterai disusun paralel dengan rata-rta 1,414 v.
KOMENTAR DAN
SARAN
1. Sebaiknya disediakan multimeter
yang lebih baik lagi dan di tambahkan jumlahnya, agar praktikum dapat berjalan
efektif dan waktu digunakan secara optimal.
2. Untuk mendapatkan hasil percobaan
yang lebih baik, terlebih dahulu harus ditentukan pemilihan batas ukur pada
multimeter, baik pengukuran tegangan, kat arus, ataupun hambatan sehingga
multimeter juga dapat bertahan lama dan tidak capat rusak.
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika
edisi kelima jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Terima Kasih
1 Comments