Nama : Sundaniawati Safitri
Nim :1110016200010
Pendidikan Kimia
MERKURI
DALAM KOSMETIKA
1.
TOKSIKOLOGI
Toksikologi
adalah studi mengenai efek-efek yang tidak diinginkan (adverse effect) dari
zat-zat kimia terhadap organisme hidup. Gabungan antara berbagai efek potensial
yang merugikan serta terdapatnya beraneka ragam bahan kimia di lingkungan kita
membuat toksikologi sebagai ilmu yang sangat luas.[1]
Bahan-bahan
toksik dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara, tergantung dari minat dan
keperluan pengelompokannya. Sebagai contoh, bahan toksik dapat diklasifikasikan
sesuai dengan organ targetnya ( hati, ginjal, system hematopoetik, dll),
berdasarkan penggunaannya (pestisida, solven/pelarut, aditif makanan, dll),
berdasarkan sumbernya ( toksin tumbuhan dan binatang ), dan berdasarkan efeknya
(kanker, mutasi, kerusakan hati,dll) bahan-bahan toksik juga dapat
diklasifikasikan menurut keadaan fisiknya (gas, debu, cair), keperluan labelnya
m(mudah meledak, mudah terbakar, oksidiser), kandungan kimianya (aromatic
amine, halogenated hydrocarbon, dll). Klasifikasi bahan toksik berdasarkan
tindak mekanisme biokimiawi (sulfhydryl
inhibitor, produser methemoglobin) biasanya lebih informative dibandingkan
dengan klasifikasi menurut terminology umum seperti iritan dan korosif[2]
Dalam kehidupan
sehari-hari kita tak lepas dari penggunaan bahan-bahan kimia. Sebagai wanita,
penggunaan kosmetika dianggap hal yang penting atau wajib demi menunjang penampilan,
atau sebagai alat untuk memberikan kepercayaan diri. Hal ini dapat diwujudkan dengan menggunakan
berbagai macam kosmetik seperti bedak, lipstik,
eye liner, eye shadow, dan berbagai kosmetik lain untuk membuat wajah mereka
terlihat lebih cantik. Namun banyak wanita yang tidak menyadari bahwa
diantara produk kecantikan yang biasa mereka gunakan kemungkinan mengandung bahan berbahaya
seperti logam berat.
2.
KOSMETIKA
Kosmetik adalah
sediaan atau paduan bahan yang untuk digunakan pada bagian luar badan (kulit,
rambut, kuku, bibir dan organ kelamin bagian luar), gigi dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah
daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya tetap dalm keadaan baik,
memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau
menyembuhkan suatu penyakit.
Komposisi utama dari kosmetik adalah bahan
dasar yang berkhasiat, bahan aktif dan ditambah bahan tambahan lain seperti :
bahan pewarna, bahan pewangi, pada pencampuran bahan-bahan tersebut harus
memenuhi kaidah pembuatan kosmetik ditinjau dari berbagai segi teknologi
pembuatan kosmetik termasuk farmakologi, farmasi, kimia teknik dan lainnya.
Sediaan Kosmetik
sendiri bukanlah racun. Akan tetapi, karena dibuat dari bahan-bahan kimia
terutama bagi kulit orang-orang tertentu, dapat menyebabkan timbul reaksi yang
tidak dikehendaki seperti reaksi alergi, iritasi, dan fotosintetasi, selain
yang disebabkan oleh kesalahan dalam penggunaannya.[3]
Memutihkan kulit. Merupakan hal yang sangat sering diinginkan para wanita. Sayangnya, hal
ini dimanfaatkan produsen kosmetik yang menjual krim pemutih wajah dengan
kandungan bahan berbahaya, seperti merkuri. Merkuri merupakan kandungan yang
kadang ditambahkan dalam kosmetik yang berfungsi mempercepat menghasilkan kulit
wajah putih dan bersih. Dalam waktu yang singkat, pengguna akan mendapatkan
kulit yang putih, halus, bersih, dan mulus. Melihat hasil yang demikian banyak
wanita yang tergiur menggunakan kosmetik tersebut demi mendapatkan kriteria
kulit yang diinginkan.
3.
MERKURI
Raksa (nama lama
: air raksa) atau merkuri atau hydrargyrum
( Latin : Hydrargyrum, air /cairan perak) adalah unsur kimia pada table
periodic dengan symbol merkuri dan nomor atom 80 dengan berat atom 200,59
g/mol, titik beku -39oC dan titik didih 356,6oC. unsur
logam transisi ini berwarna keperakan dan merupakan satu dari lima unsur
(bersama cesium, gallium, fransium, dan brom) yang berbentuk cair dalam suhu
kamar, serta mudah menguap , merkuri akan memadat pada tekanan 7.460 Atm.
Merkuri akan larut dalam asam sulfat atau asam nitrit, tetapi tahan terhadap
basa.[4]
Unsur merkuri dan garam anorganik, serta senyawa organomerkuri
sangat beracun. Unsur memiliki tekanan uap 0,0018 torr pada 25 ° C
(77 ° F), yang cukup tinggi untuk membuatnya menjadi bahaya inhalasi parah. Paparan uap merkuri pada konsentrasi tinggi untuk jangka
pendek dapat menyebabkan
bronkitis, pneumonitis, batuk, nyeri dada, gangguan pernapasan, air liur, dan diare. Gejala-gejala toksik karena dampaknya pada sistem saraf
pusat termasuk tremor, insomnia, depresi, dan irigasitability. A 4 - jam terpapar uap merkuri
pada konsentrasi sekitar 30 mg / m 3 di udara yang
dihasilkan kerusakan pada ginjal, hati, paru-paru, dan otak pada kelinci (ACGIH 1989). Elemental raksa cepat teroksidasi menjadi Hg (II) dalam sel darah
merah. Sebelum nya teroksidasi dan terkumpul lambat (Manahan 1989). Merkuri (II) terkumpul lambat pada ginjal.[5]
Dikenal 3 bentuk
merkuri, yaitu:
1) Merkuri elemental (Hg): terdapat dalam gelas termometer, tensimeter air raksa, amalgam
gigi, alat elektrik, batu batere dan cat. Juga digunakan sebagai
katalisator dalam produksi soda kaustik dan desinfektan serta untuk produksi klorin dari sodium klorida.
2) Merkuri inorganik: dalam
bentuk Hg++ (Mercuric) dan
Hg+ (Mercurous)
Misalnya:
-
Merkuri klorida (HgCl2) termasuk bentuk Hg inorganik yang sangat
toksik, kaustik dan digunakan sebagai desinfektan
-
Mercurous chloride (HgCl) yang digunakan untuk teething
powder dan laksansia (calomel)
-
Mercurous fulminate yang bersifat mudah terbakar.
3)
Merkuri
organik: terdapat dalam beberapa bentuk, a.l. :
-
Metil merkuri dan etil
merkuri yang keduanya termasuk bentuk
alkil rantai pendek dijumpai sebagai kontaminan logam di lingkungan. Misalnya memakan ikan yang tercemar zat tsb.
dapat menyebabkan gangguan neurologis
dan kongenital.
-
Merkuri dalam bentuk alkil dan
aryl rantai panjang dijumpai sebagai
antiseptik dan fungisida.[6]
Karena sifat kimia-fisikanya, merkuri pernah digumakan sebagai campuran
obat. Saat ini merkuri banyak digunakan di dalam industri pembuatan amalgam,
perhiasan, instrumentasi,fungisida, bakterisida, dll.[7]
Merkuri tergolong bahan teratogenik atau bahan yang dapat
menimbulkan kerusakan pada janin dan
gangguan pertumbuhan bayi.
Merkuri yang terdapat dalam tubuh ibu yang sedang hamil
dapat mengalir ke janin yang dikandungnya dan terakumulasi sehingga
mengakibatkan gangguan pada janin bahkan dapat menyebabkan keguguran. Merkuri
juga dapat masuk ke
tubuh anak melalui ASI, sehingga mengakibatkan kerusakan otak,
retardasi mental, kebutaan, dan bisu,
selain itu dapat juga terjadi gangguan pencernaan dan gangguan ginjal.[8] Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI pada
Kamis (27/12/2012) di Jakarta, dilansir Kompas, mengeluarkan daftar 48 kosmetik berbahaya.
Kosmetik tersebut diteliti sejak bulan Januari hingga Oktober 2012.
Produk-produk kosmetik yang memakai bahan berbahaya biasanya menunjukkan efek
yang cepat dan memuaskan, sehingga konsumen puas. Tetapi di situlah bahayanya, karena
bahan yang dipakai dapat membahayakan kesehatan[9].
Berikut ini beberapa kosmetik berbahaya
(mengandung merkuri) temuan BPOM:
- DR. Whitening treatment night cream
- LIE CHE Day Cream
- LIE CHE Whitening Soap
- LIEN HUA Night Cream (Bunga Teratai)
- LIEN HUA Day Cream (Bunga Teratai)
- Walet Krim (Day Cream Small)
- Walet Krim (Night Cream Small)
- Pemutih Dokter
- SP Special UV Whitening
- Spesial Pearl Cream Super
- Pemutih Sejuta Bintang
- Racikan Walet Putih
- Night Cream SJ SIN JUNG
- Day Cream SJ UV White SJ SIN JUNG
- Vitamin Pemutih Kecantikan
- Klip 80"S Night Cream
- Klip 80"S Day Cream
- VAYALA Nightly Cream
- VAYALA Daily Cream
- VAYALA Sabun Transparan
Kosmetik-kosmetik tersebut mengandung
diidentifikasi mengandung merkuri yang merupakan zat yang berbahaya. Dengan
menggunakan kosmetika yang mengandung merkuri, efeknya mungkin tidak bisa
langsung terlihatnamun tetap memberikan efek jangka panjang yang membahayakan
kesehatan. Salah satunya adalah cream Valaya (Nightly dan daily) yang sudah
ditetapkan BPOM sebagai kosmetik yang berbahaya dan tidak layak digunakan dan
ditarik dari peredaran dan dimusnahkan.
4.
VALAYA (Nightly dan daily)
Vayala merupakan krim wajah yang berfungsi
memutihkan kulit. Sebelum adanya pernyataan Badan POM bahwa Valaya mengandung
merkuri, krim ini menjadi incaran para wanita yang menginginkan perubahan pada
warna kulitnya. Dibandrol dengan harga Rp.340.000,- per paket para konsumen
berbondong-bondong menggunakan tanpa tau ada bahaya mengancam di dalamnya.
Komposisi Vayala Cream adalah : 60% dari liur
wallet, 40% derma white, ektrak bengkoang, vitamin A, vitamin E, UV-A, UV-B,
Serum, dan Moisturizer.[10] Tak ada
tercantum merkuri dalam komposisi tetapi
melalui pernyataan BP POM cream ini termasuk kedalam Cream yang berbahaya yang
mengandung merkuri, yang akan ditarik dari pasaran.
Merkuri yang digunakan dalam kosmetik (krim pemutih Valaya Cream)
adalah merkuri anorganik. Merkuri
anorganik (Hg+, Hg2+) merupakan senyawa merkuri dalam bentuk garam.
Contohnya merkuri nitrat (Hg(NO3)2), merkuri klorida
(HgCl2) dan merkuri oksida (HgO). Jenis merkuri ini banyak digunakan
pada kosmetika, obat pencahar, pemutih gigi, obat diuretik dan antiseptik.
Merkuri anorganik juga dapat terbentuk dari metabolisme merkuri metalik atau
organomerkuri.[11]
Merkuri
jenis ini memiliki afinitas yang tinggi pada terhadap fosfat, sistin, dan
histidil rantai samping dari protein, purin, pteridin dan porfirin, sehingga Hg
bisa terlibat dalam proses seluler. Beberapa peneliti menyebutkan bahwa
konsentrasi rendah ion Hg+ mampu menghambat kerja 50 jenis enzim sehingga
metabolism tubuh bisa terganggau dengan dosis rendah merkuri. Garam merkuri
anorganik bisa mengakibatkan presipitasi protein, merusak mukosa, alat
pencernaan, termasuk mukosa usus besar, dan merusak membran ginjal ataupun
membran filter glomerulus, menjadi lebih permeabel terhadap protein plasma yang
sebagian besar akan masuk ke dalam urin.[12]
Pada
kasus krim pemutih,
enzim yang dihambat
dalam proses pembentukan kulit
wajah sehingga menjadi
putih adalah enzim tyrosinase. Enzim
tyrosinase bersama melanosit
berperan membentuk pigmen melanin.
Dan melanin berfungsi
untuk memberikan warna kulit,
serta melindungi kulit
dari sinar Ultra Violet.
Melanin di lapisan
atas epidermis bertujuan
melindungi nukleus dari efek merusak akibat radiasi ultraviolet.
Nukleus yang mengandung
DNA di dalamnya
bisa mengalami mutasi apabila terkena
radiasi ultraviolet. Dan
ini bisa menyebabkan terjadinya berbagai penyakit
kulit hingga kanker kulit.[13]
5.
JALUR
PEMAPARAN
Suatu zat kimia dapat dikatakan
berbahaya jika dia memiliki setidaknya jalur pemaparan. Jalur pemaparan adalah
jalur masuknya zat kimia kedalam tubuh. Jalur pemaparan sendiri ada
berbagai jenis dan tipe pemaparan itu
sendiri akan mempengaruhi toksisitas zat kimia. Ada tiga jalur pemaparan yang
pokok, yaitu: penetrasi melalui kulit (absorpsi dermal), absorpsi melalui
paru-paru (inhalasi), dan absorpsi melalui pencernaan.[14]Pada Merkuri yang terkandung dalam kosmetik, memiliki jalur masuk
kedalam tubuh melalui kulit. Pemakaian kosmetik (mengandung merkuri) yang terus
menerus akan mengakibatkan racun masuk kedalam tubuh.
Jalur pemaparan dermal adalah suatu jalan masuk yang penting penyerapan melalui kulit secara utuh. Kontak
antara suatu bahan dengan kulit menghasilkan 4 kemungkinan :
1)
Kulit dapat
bereaksi sebagai penghalang (pembatas) yang efektif.
2)
Bahan dapat
bereaksi dengan kulit dan menghasilkan kerusakan jaringan.
3)
Bahan dapat
menghasilkan sensitasi kulit.
4)
Bahan dapat
menembus kedalam pembuluh darah yang berada di bawah kulit dan masuk kedalam
aliran darah.
Prosesnya
dapat merupakan gabungan dari pengendapan bahan di atas permukaan kulit yang
diikuti oleh penyerapan melalui kulit.[15] Efek samping pemakaian krim mengandung merkuri
memang tidak langsung, biasanya akan terlihat dalam 2 hingga 10 tahun. Yang
lebih berbahaya, sekali masuk ke dalam tubuh, merkuri sangat sulit bahkan
hampir tidak mungkin dikeluarkan.
6.
EFEK
PENGGUNAAN KOSMETIKA BERMERKURI
Efek mercury yang biasanya digunakan dalam kosmetik krim pemutih
adalah:
1)
Timbulnya
bintik-bintik hitam pada kulit,alergi,iritasi
2)
Menyebabkan
kerusakan permanen pada susunan syaraf,ginjal maupun otak
3)
Mengganggu
perkembangan janin terutama bila digunakan dalam dosis tinggi
4)
Dalam jangka pendek
dosis pemakaian mercury yang terlalu tinggi dapat
menyebabkan muntah-muntah, diare dan kerusakan ginjal bahkan
menyebabkan kanker pada manusia karena merkury merupakan zat
karsinogenik.
Peraturan Menteri Kesehatan RI No.445/MENKES/ PER/V/1998 melarang penggunaan
merkuri, sebab merkuri inorganik dalam krim pemutih (yang mungkin tak
mencantumkannya pada labelnya) bisa menimbulkan keracunan bila digunakan untuk
waktu lama. Walau tidak seburuk efek merkuri gugusan yang tertelan (yang dari
makan ikan tercemar), tetap menimbulkan efek buruk pada tubuh. Kendati cuma
dioleskan ke permukaan kulit, merkuri mudah diserap masuk kedalam darah, lalu
memasuki sistem saraf tubuh.
Manifestasi
gejala keracunan merkuri akibat pemakaian krim kulit muncul sebagai gangguan
sistem saraf, seperti tremor, insomnia, kepikunan, gangguan penglihatan,
gerakan tangan abnormal (ataxia), gangguan emosi, selain depresi. Oleh karena
umumnya tak terduga kalau itu penyakitnya, kasus keracunan merkuri, sering salah
didiagnosis sebagai kasus Alzheimer, Parkinson, atau penyakit gangguan otak.[16]
DAFTAR PUSTAKA
Chamid,Cusharini.2010.Kajian Tingkat Konsentrasi Merkuri Pada
Rambut masyarakat Kota Bandung.(Bandung: Universitas Islam Bandung)
Kusnoputranto.1995.Pengantar Toksikologi Lingkungan (Jakarta:
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan & Kebudayaan)
Patnaik,
Padyot.2007. A comprehensive guide to the
hazardous properties of chemical substances. (United States of America).
Sartono,Drs.2002.Racun dan Keracunan.(Jakarta: Widya
Medika)
Soemirat,juli.2004.Kesehatan Lingkungan.(Bandung: Gajah
Mada)
Soeripto
M. Higienie Industri.( Jakarta :
balai Penerbit kedokteran UI)
Masalah
Nikah Dengan Non Muslim Poligami dan Kosmetik Berbahaya. (Direktorat Jendral
Pendidikan Islam) h.97 http://dualmode.kemenag.go.id/file/dokumen/MFmodul3.pdf
diakses 02 Mei 2013
Sifat
Bahan Kimia Beracun.Makalah Pengetahuan bahan Berbahaya(kelompok1 :kimia 2010)
h.2
Syarif
Hamdani. Toksisitas Merkuri. http://catatankimia.com/catatan/toksisitas-merkuri.html
diakses 05 Mei 2013
Waspada
Keracunan Akibat Kandungan Logam Berat pada Kosmetik http://ik.pom.go.id/artikel
diakses 25/04/2013
http://vayalacreamwalet.com/
diakses 25/04/2013
[1] Haryoto
Kusnoputranto, Pengantar Toksikologi
Lingkungan, ( Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan Dan Kebudayaan , 1995), h.1
[2] Ibid.,
h.2
[3]
Drs.Sartono, Racun & Keracunan,
(Jakarta : Widya Medika, 2002), h.120
[4]
Cusharini Chamid, Neni Yulianita, dan Puti Renosori, Kajian Tingkat Konsentrasi
Merkuri (Hg) Pada Rambut Masyarakat Kota Bandung, Prosiding SNaPP2010 Edisi
Eksakta, Universitas Islam Bandung, 2010, h.110
[5] Patnaik, Pradyot.A comprehensive guide to the hazardous properties of
chemical substances ( United States of America. 2007) h.656
[6] http://ik.pom.go.id/wp-content/upload/2011/11/MERCURY-UNTUK
-KORAN-TERBIT.doc diakses 05 meii 2013
[7]
Juli Soemirat Slamet, Kesehatan
Lingkungan, (Bandung : Gadjah Mada University Press, 2004) h.112
[8] Waspada
Keracunan Akibat Kandungan Logam Berat pada Kosmetik http://ik.pom.go.id/artikel diakses
25/04/2013
[10] http://vayalacreamwalet.com/ diakses
25/04/2013
[12]
Syarif Hamdani.Toksisitas Merkuri. http://catatankimia.com/catatan/toksisitas-merkuri.html
diakses 05 Mei 2013
[14]
Sifat Bahan Kimia Beracun.Makalah Pengetahuan bahan Berbahaya(kelompok1 :kimia
2010) h.2
[15]
Soeripto M. Higienie Industri.( Jakarta : balai Penerbit kedokteran UI) h.38
[16]
Masalah Nikah Dengan Non Muslim Poligami dan Kosmetik Berbahaya. (Direktorat
Jendral Pendidikan Islam) h.97 http://dualmode.kemenag.go.id/file/dokumen/MFmodul3.pdf
diakses 02 Mei 2013
0 Comments